Cerita Mudik 2014

Budaya pulang kampung atau mudik pada saat lebaran, merupakan suatu kewajiban bagi orang-orang perantauan yang ingin merayakan hari raya idul fitri bersama sanak keluarga di kampung halamannya. Pada setiap tahunnya, pasti ada cerita-cerita atau pengalaman mengesankan ketika kita dalam perjalanan mudik yang mungkin tidak akan bisa dilupakan. Ngomong-ngomong masalah cerita, kali ini gue mau bercerita tentang perjalanan suka dukanya mudik ke kampung halaman di subang ditahun 2014 ini.

Hal yang sangat malas gue lakukan ketika mudik adalah pergi menuju terminal kampung rambutan, alasannya karena kalau musim lebaran, para penumpang suka pada rebutan bus. Ditambah dengan banyaknya aksi kejahatan di terminal ini, membuat gue dan mungkin orang-orang yang akan menuju terminal ini malas datang ke terminal kampung rambutan. Gue jadi gedek, ketika seorang pedagan asongan masuk kedalaman bus yang gue tumpangi. Dia menawarkan jeruk yang mungkin beratnya sekitar 1kg dengan harga Rp2000. Sontak saja, seorang bapak-bapak yang duduk di depan gue memanggil pedagang asongan itu untuk membelinya. Namun alangkah kagetnya, ketika bapak-bapak itu memberikan uang Rp2000 untuk membayar jeruk yang ditawarkan dengan harga Rp2000 itu, si pedagang asongan itu berkata dengan lantang, "dua puluh ribu pak". Terus si bapak-bapak itu menjawab, "bukannya tadi bilang dua ribu?". Eh si pedagan itu ngeles dengan kata-kata "salah denger kali pak, masa jeruk bagus dengan berat segini dua ribu perak". Memperhatikan tingkah laku pedagang itu, gue jadi pengen nampol. Soalnya gue juga denger kalo dia nawarinnya dua ribu. Itulah salah satu contoh kejahatan yang ada di terminal kampung rambutan dan mesti ditindak tegas oleh aparat, supaya angka kejahatan di terminal ini bisa berkurang kalo bisa tidak ada sama sekali.

Beberapa menit setelah kejadian itu, giliran para pengamen keluar masuk bus yang gue tumpangi. Dengan agak sedik maksa mereka meminta uang recehan, gue pribadi ngasih bukan karena ikhlas. Tapi gue ngasih karena demi keamanan gue, soalnya kalo gue ngelawan, pasti temen-temennya bakal pada datang. Kayanya penumpang yang lain juga begitu, mereka ngasih karena demi keamanannya juga. Setelah setengah jam berada di dalam terminal, kini bus yang gue tumpangi melaju dan tak terasa sudah berada di depan pintu tol. Gue pun tersenyum, ketika bus yang gue tumpangi masuk tol berjalan tanpa ada hambatan. Itu artinya gue bisa lebih cepat nyampe ke kampung gue.Namun kesenangan itu tiba-tiba berubah ketika bus yang gue tumpangi terjebak macet di pintu keluar tol sadang. Asli deh tidak bergerak sama sekali, membuat gue dan para penumpang yang lainnya jengkel. Dua jam sudah gue terjebak dikemacetan antara pintu tol keluar sadang sampe depan Ramayana sadang, membuat baju yang gue pake basah kena keringet. Yaaaa, walaupun ber AC, tapi tetep aja panas kalo di dalam bus banyak orang.

Setelah melewati Ramayana sadang, kemacetanpun sedikit-demi sedikit terurai. Namun tetep aja gue gedek, karena banyaknya para pengamen keluar masuk bus. Memang sih, pengamen daerah sadang sampe subang tidak seganas para pengamen di kampung rambutan. Tapi tetep aja mengganggu kalo situasinya lagi macet dan penumpang dalam bus banyak, alhasil gue tidur aja. Dan tak terasa gue pun sampe di kota subang. Eits, tapi gue belum nyampe ke rumah gue. Dari terminal subang, gue mesti naik mobil lagi, kalo kata orang sini disebut mobil mikro. Setelah gue berada di dalam mobil mikro, gue kembali tidur lagi, soalnya cape, hahahaha. Tapi gue terbangun, saat udara dingin terasa menusuk tubuh ku (wkwkwkwk lebay). Wow, gue pun kembali senang ketika gue membuka mata dan melihat ke samping. Pemandangan indah yang menyegarkan mata (oops bukan cewe), hamparan sawah yang hijau membuat gue ingin segera sampai kerumah.
Kekesalan, lelah dan semua duka-duka yang gue alami saat perjalanan mudik, kini langsung hilang ketika gue bertemu dengan semua keluarga yang gue cintai. Nah itulah cerita singkat gue tentang penjalanan mudik tahun 2014 ini. Nah bagai mana dengan cerita kawan-kawan semua?. Kalo mau berbagi, selahkan berkomentar. Oh iya tak lupa gue ucapin "SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI". Maaf ya kalo tulisannya belepotan. Thx:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenangan Bersama Mig33

Aku

Apakah perusahaan perlu karyawan yang rajin, yang jujur, atau yang bertanggung jawab?